Senin, 08 Agustus 2011

Guru Sebagai Mediator Dan Fasilitator

(Seorang guru yang berperan sebagai mediator dan fasilitator bukanlah seseorang yang mahatahu dan murid bukanlah yang belum tahu dan karena itu harus diberitahu. Dalam proses belajar siswa aktif mencari tahu dengan membentuk pengetahuannya, sedangkan guru membantu agar pencarian itu berjalan baik. Dalam banyak hal guru dan siswa bersama-sama membangun pengetahuan. Dalam artian inilah hubungan guru dan siswa sebagai mitra yang bersama-sama membangun pengetahuan)

Dalam dekade terakhir ini filsafat konstruktivisme sangat mempengaruhi perkembangan, penelitian, serta praktek pendidikan di seluruh dunia. Banyak pembaharuan sistem belajar mengajar didasarkan pada konstruktivisme, yang terutama menekankan peran aktif siswa dalam membentuk pengetahuan.
Adalah Jean Piaget, psikolog pertama yang menggunakan filsafat konstruktivisme dalam proses belajar. Menurutnya mengajar bukanlah transfer knowledge dari guru ke siswa yang menganggap siswa sebagai lembaran kertas putih kosong, melainkan mengajar adalah suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya. Mengajar berarti partisipasi dengan siswa dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis dan mengadakan justifikasi. Mengajar dalam konteks ini, adalah membantu seseorang berfikir secara benar dengan membiarkannya berpikir sendiri.
Paulo Friere, pakar pendidikan dari Brazil dalam bukunya Pendidikan Kaum Tertindas menganggap bahwa pendidikan dimana guru yang hanya berusaha mengisi pengetahuan siswa dengan ceramah dan cerita belaka tanpa komunikasi, sebagai konsep pendidikan “gaya bank”, dimana ruang gerak yang disediakan bagi kegiatan para siswa hanya terbatas pada menerima, mencatat dan menyimpan. 

Menurut prinsip konstruktivis, seorang guru berperan sebagai mediator dan fasilitator yang membantu agar proses belajar siswa berjalan dengan baik. Fungsi mediator dan fasilitator dapat dijelaskan dalam beberapa kegiatan berikut : Pertama, menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa bertanggung jawab dalam membuat rancangan, proses dan penelitian. Kedua, menyediakan sarana yang merangsang siswa berpikir secara produktif, menyediakan kesempatan dan pengalaman yang paling mendukung proses belajar siswa. Ketiga, memonitor, mengevaluasi dan menunjukkan apakah pemikiran siswa jalan atau tidak, guru menunjukkan dan mempertanyakan apakah pengetahuan siswa itu berlaku untuk menghadapi persoalan baru yang berkaitan, guru membantu mengevaluasi hipotesis dan kesimpulan siswa. 

Seorang guru yang berperan sebagai mediator dan fasilitator tidak akan pernah membenarkan ajarannya dengan mengklaim “ini satu-satunya yang benar”. Oleh karena itu, perlu kiranya dikembangkan dalam sistem belajar mengajar adalah semakin dikembangkannya kesempatan bagi siswa untuk mengekspresikan apa yang mereka ketahui dan yang tidak mereka ketahui. Dengan mengungkapkan gagasan dan pemikirannya, siswa akan dibantu untuk lebih berpikir dan merefleksikan pengetahuan mereka. Diskusi kelompok, debat, menulis makalah, membuat laporan penelitian, berdiskusi dengan para ahli, meneliti di lapangan, mengungkapkan pertanyaan dan juga sanggahan terhadap yang diungkapkan guru, dll. Semua ini dapat menantang siswa lebih berpikir dan membangun pengetahuan mereka.

Tugas guru adalah membantu agar siswa mampu mengkonstruksi pengetahuannya sesuai dengan situasinya yang kongkret, maka strategi mengajar perlu juga disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi siswa. Oleh karena itu, tidak ada suatu strategi mengajar yang satu-satunya yang dapat digunakan dimanapun dan dalam situasi apapun. Setiap guru yang baik akan memperkembangkan caranya sendiri. Mengajar adalah suatu seni yang menuntut bukan hanya penguasaan teknik, melainkan juga intuisi.
*******Penulis adalah Guru Ekonomi SMP-SMA Plus Al-Ma’hadul Islami (YAPI) Bangil Pasuruan dan aktif menulis di media massa.***

{ Dapatkan CD terapi gelombang otak untuk Membebaskan otak Anda untuk mencapai kondisi relaksasi dan meditasi  , klik link di bawah ini....}
Sumber : www.gelombangotak.com/meditasi_alpha_theta.htm

Label: , , , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda